Cara Memulai Usaha Konveksi – Dalam memulai suatu usaha, khususnya usaha konveksi, Anda membutuhkan beberapa teknik di bawah ini;

Cara Memulai Usaha Konveksi

Cara Memulai Usaha Konveksi

1. Business Planning.

Pada usaha konveksi, dan juga jenis-jenis usaha lain, yang perlu dilakukan pertama kali yaitu membuat business planning. Business planning dibuat untuk merencanakan langkah ke depan mengenai usaha yang akan dijalankan. Contohnya bagaimana modal yang didapat, perlengkapan apa yang akan digunakan, di mana membeli bahan baku, merekrut karyawan, membuat design, pemasaran, penjualan, untung dan rugi, mengidentifikasi lawan yang lain, s/d pemecahan sewaktu terdapatnya persoalan.

2. Modal Awal

Di saat akan memulai usaha konveksi, memiliki modal awal ialah hal yang paling penting. Anda bisa mendapatkan modal awal yang diperlukan melalui credit bank atau modal sendiri berupa tabungan pribadi.

3. Perlengkapan Konveksi

Usaha konveksi yaitu usaha yang membutuhkan perlengkapan seperti mesin jahit, gunting, meteran, mesin obras, resleting, dll. Saat mendirikannya, Anda pastinya harus membeli perlengkapan-perlengkapan dasar ini, kemudian melakukan rekrutmen karyawan.

4. Pembuatan Design Pakaian

Inspirasi design pakaian dapat diperoleh dari tren pasar atau membuat design sendiri sehingga usaha Anda memiliki ciri-khas. Design yang mengikuti tren pasar memungkinkan masyarakat untuk menyukai dan dengan mudah membelinya. Akan tetapi, nilai jual juga harus bersaing dengan produsen pakaian lainnya.

Seandainya perusahaan Anda memutuskan untuk membuat design sendiri, maka akan terciptanya pasar baru. Hal ini akan sangat baik untuk perusahaan, sebab Anda akan mempunyai ciri-khas dan menciptakan target pasar sendiri. Kekurangannya yaitu, target pasar tersebut belum jelas sehingga sulit diukur.

5. Bahan

Untuk bahan sendiri, perusahaan harus memastikan bahan mana yang mempunyai kualitas yang baik dan sesuai dengan modal yang ada. Setelah itu, bahan juga harus sesuai sama bentuk yang ingin dibuat sehingga produk yang dihasilkan dapat lebih tepat sasaran.

6. Proses Menjahit

Bahan yang sudah siap dapat dibuat sesuai dengan design perusahaan dan sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan. Ketika proses menjahit berlangsung, karyawan yang sedang mengerjakan harus dipantau sehingga tidak terjadi kesalahan.

7. Merk

Semua pakaian yang sudah selesai dibuat harus dikasih merk. Merk biasanya berupa nama perusahaan atau merk yang digunakan, dan juga ukuran dari pakaian tersebut. Setelah diberi merk, pakaian juga harus dikemas supaya lebih menarik serta terkesan bersih.

8. Pemasaran

Barang yang telah siap untuk dipasarkan harus memiliki harga saing dengan barang sejenis akan tetapi juga harus mendapatkan untung sehingga dapat menutup biaya produksi. Dalam proses pemasaran ini perusahaan tentu sudah menetapkan pelanggan mana yang akan dijangkau untuk mengajak pelanggan tetap. Cara pemasaran sendiri dapat dikerjakan secara offline yaitu dijual di toko toko, maupun secara online yaitu dengan menjualnya melalui website atau platform e-commerce.