Perbedaan Penjahit, Konveksi, dan Garmen yang Wajib Diketahui – Di dunia produksi fashion, mungkin Anda kerap mendengar istilah penjahit, konveksi, dan garmen. Sekilas ke-3 hal itu memang serupa. Tetapi, cukup banyak warga yang belum mengetahui secara pasti apa perbedaan di antara ke-3 nya. Padahal, dari namanya saja ke-3 hal tersebut memiliki pengertian yang tidak sama. Berikut ialah beberapa perbedaan penjahit, konveksi, dan garmen yang harus Anda ketahui.

Perbedaan Penjahit, Konveksi, dan Garmen yang Wajib Diketahui

Perbedaan Penjahit, Konveksi, dan Garmen yang Wajib Diketahui

Penjahit

Pertama ialah penjahit. Penjahit yaitu sebutan yang diberikan kepada orang yang menekuni pekerjaan menjahit. Umumnya penjahit hanya terima pesanan dalam jumlah satuan. Saat akan mengerjakan pesanan, dia akan menyesuaikan dengan ukuran tubuh dari orang yang memesan. Dapat dikatakan layanan jahit ini sangat mementingkan kualitas. Maka dari itu, beberapa layanan jahit akan memasang harga yang cukup tinggi.

Biasanya artis atau orang yang telah terkenal lebih sering memesan pakaian pada penjahit daripada membeli di toko-toko. Selain ukuran yang sudah pasti sesuai, keunikan yaitu hal yang bisa didapat dari penjahit ini. Artinya, pakaian itu tidak dapat ditemukan di pasaran. Belum lagi apabila penjahit itu telah professional dan mempunyai pengalaman dalam menjahit pakaian yang berkualitas tinggi.

Konveksi

Selanjutnya adalah konveksi. Dari skala yang dijangkau, konveksi merupakan industri produksi dengan skala yang kecil. Umumnya konveksi baru mempunyai empat atau lima mesin jahit terlebih dulu. Konveksi sering mengerjakan pesanan menengah sampai besar. Oleh karena itu, konsumen lebih sering berasal dari kalangan komunitas atau perusahaan kecil yang menginginkan pakaian dengan identitas tertentu.

Beberapa macam produk yang sering dijahit pada skala konveksi diantaranya seragam, kemeja, hoodie, celana, kaos, jaket, dan sebagainya. Untuk ukuran, konveksi mengikuti standar baku ukuran pakaian seperti ukuran S, M, L, XL, XXL, dan seterusnya. Karena skala produksinya yang cukup banyak, harga yang dipatok akan berubah sesuai dengan jumlah pesanan. Semakin banyak jumlah pesanan, harga yang terpasang akan makin rendah.

Salah satunya nilai positif dari adanya konveksi ialah dapat menolong beberapa pengangguran yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan untuk bekerja. Hal ini dikarenakan untuk bekerja di konveksi cuma dibutuhkan pengalaman dan ketrampilan saja, tidak memandang pendidikan . Maka, dapat dikatakan usaha konveksi ini berperan dalam hal memajukan ekonomi negara.

Garmen

Yang terakhir yaitu garmen. Bila berbicara mengenai garmen, itu artinya berbicara mengenai pembuatan pakaian dalam jumlah produksi yang sangat besar. Bahkan, garmen bisa memiliki karyawan sampai beberapa ribu orang. Dalam 1x periode produksi saja, garmen dapat mengerjakan sampai ratusan ribu produk yang serupa yang selanjutnya akan didistribusikan ke sejumlah department toko seperti supermarket, mall, atau diekspor ke luar negeri.

Mengenai management produksi, garmen dapat dikatakan sudah sangat tertata rapi dan telah menerapkan metode CMT atau Cut, Make, dan Trim. Setiap divisi itu hanya berfokus pada pekerjaan utama masing-masing. Orang yang berada di bidang pemotongan hanya akan berkutat pada bagian itu saja. Begitupun di bagian lain seperti finising dan penjahitan.

Garmen di pandangan masyarakat umum biasa disebut dengan kawasan industri. Beberapa kawasan industri ini berada di berbagai wilayah seperti Bekasi, Solo, Cikarang, dan sebagainya. Umumnya garmen akan menerima pesanan dari berbagai brand terkenal, baik itu dalam skala nasional atau internasional seperti Adidas, Puma, dan Nike.

Kesimpulan

Pertama, perbedaan antara penjahit, konveksi, dan garmen yaitu pada jumlah produksinya. Penjahit umumnya menghasilkan dalam jumlah satuan atau maksimal puluhan, konveksi memproduksi dalam jumlah puluhan bahkan sampai ribuan, dan garmen menghasilkan dalam jumlah di atas sepuluh ribu.

Ke-2 , alat yang dipakai berbeda. Penjahit hanya memakai alat jahit yang standar, konveksi memakai alat jahit yang lebih banyak, dan garmen memakai alat yang paling lengkap karena memproduksi dalam jumlah besar.